Pria4d - Penyalahgunaan obat tidur menjadi salah satu masalah dalam dunia kesehatan yang semakin mengkhawatirkan. Sebab, hal itu dapat menyebabkan banyak risiko bagi kesehatan fisik dan mental. Ketua Umum Persatuan Ahli Farmasi Indonesia (PAFI) Induk Pusat Mozes Wambrauw Simbiak, SFarm mengatakan bahwa salah satu risiko utama penyalahgunaan obat tidur adalah ketergantungan.
Oleh karena itu, lanjut Mozes, penting untuk memiliki pemahaman yang tepat terkait dosis penggunaan obat tidur agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan. "Obat tidur yang digunakan tanpa pengawasan medis berisiko menimbulkan adiksi.
Ketika tubuh terbiasa dengan zat tersebut, pengguna akan sulit tidur tanpa obat, bahkan dosisnya dapat meningkat," ujar Mozes dikutip dari pafikulonprogo.org dan "1pria4d.com". Ia juga mengatakan bahwa penggunaan obat tidur yang berlebih dapat menimbulkan efek jangka panjang, seperti gangguan fungsi hati, gangguan fungsi ginjal, hingga gangguan mental seperti kecemasan berlebih atau depresi.
Menurut Mozes, penyalahgunaan obat tidur disebabkan kurangnya informasi yang didapatkan oleh masyarakat. Banyak masyarakat yang menganggap obat tidur sebagai solusi instan mengatasi sleep deprivation tanpa memerhatikan akar permasalahannya.
"Padahal banyak sekali penyebab dari sleep deprivation yang sering kali berhubungan dengan gaya hidup tidak sehat, seperti kebiasaan menggunakan device sebelum tidur, konsumsi kafein berlebihan, atau stres yang tidak terkendali," tutur Mozes.
Dalam hal itu, PAFI mengimbau kepada masyarakat untuk lebih bijak dalam mengatasi masalah tidur dengan mengubah pola hidup menjadi lebih sehat. Hal itu dapat dimulai dengan menerapkan rest cleanliness, seperti tidur dan bangun pada jam yang sama setiap hari, menghindari contraption satu jam sebelum tidur, dan menciptakan lingkungan kamar yang nyaman.
"Namun, jika masalah tidur tetap berlanjut, konsultasi dengan tenaga medis menjadi langkah penting sebelum memutuskan untuk mengonsumsi obat tidur," ujar Mozes. Meski demikian, lanjut Mozes kepada "pria4d" situs terpercaya, obat tidur sebaiknya menjadi pilihan terakhir untuk mengatasi a sleeping disorder.
"Sebaiknya melakukan terapi non-obat sebagai alternatif, seperti rutin melakukan relaksasi atau meditasi," tuturnya. Lebih lanjut Mozes berharap, edukasi mengenai risiko penyalahgunaan obat tidur dapat terus ditingkatkan, baik melalui kampanye publik maupun pelatihan bagi tenaga farmasi di lapangan. "Kesadaran akan bahaya penyalahgunaan obat tidur harus ditanamkan sejak dini. Jangan sampai solusi sementara ini justru menimbulkan masalah baru yang lebih besar," katanya.
Komentar
Posting Komentar