IDI Mengatakan Gejala HMVP Mirip Flu Biasa

Pria4d - Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) mengatakan bahwa gejala penyakit akibat human metapneumovirus (HMPV) mirip dengan influenza biasa yang bersifat ringan. Ketua Satuan Tugas Coronavirus PB IDI dr Erlina Burhan dalam konferensi pers trying di Jakarta pada Rabu  menghimbau untuk masyarakat tidak perlu panik, tetapi tetap waspada. 

Erlina mengatakan bahwa HMPV adalah infection penyebab penyakit saluran pernapasan yang bisa muncul tiba atau disebut akut. Ia menekankan bahwa HMPV bukanlah hal baru karena sudah ditemukan sejak 2001 di Belanda. "Masalahnya kenapa tidak pernah ada laporannya? Ya sederhana saja, nggak diperiksa. 

Kenapa nggak diperiksa? Karena memang penyakit pernapasan akut yang disebabkan oleh infection Human Metapneumovirus ini gejalanya mirip dengan influenza dan ringan saja," customized structure Erlina seperti yang dilansir dari Antara. 

"Jadi, bukan sesuatu yang berbeda dan khas, akhirnya tidak ada surveilans dan untuk memeriksa jenis infection ini," imbuhnya. Selanjutnya, ia menerangkan bahwa masa inkubasi HMPV rata 3-6 hari, sebelum akhirnya menimbulkan gejala. Biasanya, customized structure dia, gejala HMPV muncul selama sekitar lima hari.



Terkadang, gejalanya juga bisa berlangsung lebih lama. Ini tergantung masing individu, karena tidak semua orang penyakitnya menjadi parah. Ia menjelaskan bahwa penularan HMPV bisa terjadi melalui drop orang yang terinfeksi, penelusuran "1pria4d.com".

Dikutip dari beberapa sumber dan "pria4d" situs terpercaya, jika orang yang menghirup drop itu mempunyai sistem imun yang baik, infection dapat dimusnahkan. Menurut information dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes), HMPV di Indonesia banyak menyerang anak. Namun, hal tersebut bukan menjadi sesuatu yang perlu dibesar-besarkan, karena memang gejalanya ringan, seperti batuk pilek. Sependapat dengan Kemenkes, pihaknya juga mengingatkan masyarakat untuk tidak panik, tetapi tetap waspada terkait penularan HMPV. 

Dia menyarankan untuk masyarakat menerapkan pola hidup bersih dan sehat, menghindari kontak dengan pasien atau orang bergejala influenza, membersihkan benda yang terkontaminasi. Hal tersebut berguna untuk mencegah HMPV menyebar dari satu orang ke orang lainnya.Bagi yang bergejala dan berisiko tinggi, seperti anak, lansia, orang dengan HIV/Helps, atau penderita penyakit kronis, dia menyarankan untuk memakai masker ketika berpergian, terutama jika di tempat ramai. 

"Kalau sudah didiagnosis atau diperkirakan ini human metapneumovirus, apa yang harus dilakukan? Yang pertama adalah istirahat," ujarnya. Dia menyebutkan, penyakit akibat HMPV bisa sembuh dengan sendirinya seperti influenza. Sehingga, yang dibutuhkan adalah pengobatan suportif, misalnya dengan diberikan peredam demam, paracetamol, atau obat pilek. 

Erlina menambahkan bahwa tidak ada obat khusus HMPV, karena bukan penyakit berat yang kemudian menyebabkan kejadian luar biasa, sehingga tidak ada periset atau perusahaan farmasi yang membuat antivirus atau vaksinnya.


Komentar