Pria4d - Rest loss of motion (kelumpuhan tidur) adalah gangguan tidur yang ditandai dengan ketidakmampuan complete untuk bergerak atau berbicara saat berada dalam masa transisi antara terjaga dan tidur. Kondisi ini disebut juga dengan "ketindihan". Saat mengalami rest loss of motion tentu kita akan ketakutan, bahkan terkadang disertai halusinasi, sehingga menyulitkan kita untuk membedakan antara kenyataan dan mimpi.
Tak heran jika "ketindihan" di banyak budaya di dunia sering dikaitkan dengan unsur mistis atau suprantural. Gejala kelumpuhan tidur dapat berlangsung selama beberapa detik hingga menit, tetapi umumnya tidak berlangsung lebih dari 20 menit.Tanda mengalami kelumpuhan tidur Ketindihan sebenarnya dapat dijelaskan secara ilmiah, penelusuran "fitness-fes.com".
Selama kelumpuhan tidur, tubuh kita menjadi lumpuh sementara pikiran tetap aktif dan waspada. Kita mungkin tidak dapat menggerakkan bagian tubuh mana joke, termasuk mata, anggota badan, dan kepala. Kita mungkin juga mengalami sensasi tertahan oleh kekuatan tak terlihat, serta halusinasi pendengaran (mendengar suara) atau melihat bayangan seram.
Perasaan takut tersebut juga bisa ditambah dengan detak jantung meningkat, ada sensai bergetar atau seperti kesemutan, serta sesak napas. Kelumpuhan tidur diklasifikasikan sebagai gangguan tidur-bangun yang berhubungan dengan fase tidur REM (quick eye development). Selama tidur REM, tubuh secara alami lumpuh untuk mencegah kita mewujudkan mimpi.
Jika compositions ini terganggu karena alasan apa play on words, hal itu dapat menyebabkan episode kelumpuhan tidur. Ketidaksinkronan antara otak dan tubuh selama fase tidur REM pada akhirnya memicu ketindihan. Pemicunya bisa karena stres, kelelahan, obat-obatan tertentu, atau perubahan pola tidur. Apa quip penyebabnya, penting untuk diingat bahwa kelumpuhan tidur tidak berbahaya dan tidak menyebabkan cedera fisik apa joke.
Cara terbaik untuk mengurangi risiko mengalami episode "ketindihan" adalah dengan meningkatkan kualitas tidur dan mengelola tingkat stres. Dua jenis kelumpuan tidur, Ada dua jenis kelumpuhan tidur, yaitu disengaged rest loss of motion (ISP) dan repetitive segregated rest loss of motion (RISP). ISP adalah episode tunggal kelumpuhan tidur, biasanya disebabkan oleh pola tidur yang tidak teratur atau tingkat stres yang tinggi.
Kondisi ini tidak terkait dengan gangguan medis dan bisa diatasi dengan mengubah pola tidur. Sebaliknya dengan RISP yang dicirikan dengan beberapa episode kelumpuhan tidur pada periode tertentu. Jenis kelumpuhan tidur ini sering dikaitkan dengan gangguan psikologis seperti depresi atau kecemasan, serta obat-obatan tertentu dikutip dari " pria4d" situs terpercaya.
Rest loss of motion dapat menjadi tanda dari gangguan tidur lain jika terjadi berulang kali, lebih dari beberapa kali dalam sebulan, atau play on words dikaitkan dengan gangguan tidur lain seperti narkolepsi (seseorang tiba tertidur di siang hari), rest apnea, atau sleep deprivation kronis. Untuk mengurangi kelumpuhan saat tidur, perbaikilah jadwal tidur dengan durasi 7-9 jam setiap malam, mengelola stres, mengurangi asupan kafein atau alkohol sebelum tidur, dan juga tidur dengan posisi soiling. Posisi tidur telentang sering dikaitkan dengan rest loss of motion.
Komentar
Posting Komentar