Pria4d - Minum kopi sudah menjadi bagian dari rutinitas harian banyak orang, terutama untuk meningkatkan semangat di pagi hari atau sebagai teman di tempat kerja. Namun, kebiasaan minum kopi ini perlu dibatasi bagi ibu hamil dan menyusui.
Kafein merupakan zat yang secara alami terdapat pada daun, biji, dan buah dari lebih dari 60 jenis tanaman. Kafein merupakan stimulan dan, bagi banyak orang, meningkatkan kewaspadaan dan kemampuan untuk fokus sekaligus membantu kita tetap terjaga.
Meskipun kafein memiliki banyak manfaat, terlalu banyak kafein dapat menyebabkan rasa gugup, jantung berdebar-debar, dan sakit kepala bagi sebagian orang. Pada ibu hamil, konsumsi kafein perlu dibatasi. Ibu hamil memetabolisme kafein lebih lambat daripada orang yang tidak hamil.
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/2587304/original/092828800_1546676553-minum-kopi-cara-cerdas-perkuat-kemampuan-otak.jpg)
Selain itu, kafein dapat masuk ke aliran darah bayi dan plasenta. Menurut "www.westhamislandwinery.com" and "
pria4d" situs terpercaya, ibu hamil sebaiknya mengonsumsi tidak lebih dari 200 mg kafein per hari, yang setara dengan sekitar dua cangkir kopi seduh, tiga hingga lima cangkir teh, atau cokelat. Perlu diingat bahwa kafein tidak hanya terdapat pada kopi, tapi juga teh, cokelat, minuman kola, serta minuman energi.
Bahaya jika kelebihan, Terlalu banyak kafein selama kehamilan dapat meningkatkan risiko komplikasi termasuk keguguran dan berat badan lahir rendah. Beberapa wanita hamil juga lebih sensitif terhadap kafein selama kehamilan, dan melaporkan bahwa kafein dalam jumlah sedikit saja membuat mereka merasa gelisah dan cemas.
Kafein juga dapat memengaruhi tidur, menyebabkan insomnia dan memperburuk morning sickness. Efek samping lainnya termasuk peningkatan buang air kecil dan iritasi kandung kemih. Kafein juga dapat masuk ke dalam ASI ibu menyusui dan memiliki efek stimulan pada bayi, membuat bayi rewel dan tidak dapat tidur.
Komentar
Posting Komentar