Pria4d - Makanan mungkin tidak dapat menyembuhkan leukemia secara tuntas, tetapi merupakan bagian penting dari pertahanan tubuh terhadap penyakit tersebut. Mengutip Goodrx Health, penanganan kanker darah tidak hanya memerlukan perawatan dari rumah sakit. Ruthee-Lu Bayer, yang bertanggung jawab atas transplantasi sel punca di Monter Cancer Center, Northwell Health, menyatakan, "Saya sering memberi tahu pasien saya bahwa Anda harus menganggap makanan sebagai obat.
Penelusuran "www.westhamislandwinery.com" dan "
Pria4d" situs terpercaya, Makanan dapat membantu Anda merasa lebih baik dan tetap kuat selama dan setelah perawatan kanker darah. Tubuh juga dapat memperbaiki jaringan dan sel darah yang telah rusak akibat pengobatan leukemia jika mendapat nutrisi yang cukup.
Menurut Dr., "nutrisi yang tepat dapat membantu pasien dalam mengelola efek samping, mempercepat penyembuhan, dan mencegah komplikasi." Bayer. Namun, selama perawatan kanker darah, pasien leukemia biasanya mengalami penurunan berat badan yang signifikan dan nafsu makan yang menurun.
Hal ini karena perawatan leukemia dapat menimbulkan efek samping, seperti: Sariawan Diare Mual dan muntah Kelelahan, Jadi, makanan apa yang terbaik bagi penderita leukemia? Menurut Goodrx Health, pasien leukemia harus mengonsumsi berbagai sayuran dan kacang-kacangan, yang seharusnya mencakup sekitar setengah dari makanan mereka.
Buah-buahan utuh, seperti blueberry atau apel. Oatmeal dan roti gandum utuh adalah contoh biji-bijian utuh. Produk susu yang rendah lemak atau bebas lemak. Sumber protein rendah lemak, seperti unggas, ikan, dan kedelai. Minyak sehat seperti minyak zaitun atau minyak kanola dapat mengurangi lemak trans dan lemak jenuh.
Batasi asupan gula tambahan tidak lebih dari 10% dari kalori harian Anda. Asupan natrium harian tidak boleh melebihi 2.300 miligram. Sayuran cruciferous, Menurut Medical News Today, genus Brassica mencakup sayuran seperti brokoli, kembang kol, sawi, dan kangkung. Sebuah studi tahun 2014 menunjukkan bahwa sayuran bermanfaat bagi penderita leukemia.

Sayuran ini memiliki senyawa sulforafan yang dapat memperlambat penyebaran sel kanker darah. Namun, jumlah sulforafan yang dibutuhkan untuk memengaruhi kanker darah lebih banyak daripada yang dapat dicerna orang dari makanan saja. Perbanyak protein, Menurut Everyday Health, sebagian orang mungkin lebih sensitif terhadap bau daging hewan, yang dapat membuat orang merasa mual dan muntah. Jadi, asupan protein Anda bisa sangat rendah.
Padahal, asupan protein akan membuat Anda tetap kuat. Hal ini dapat diatasi dengan mengganti sumber protein nabati seperti kacang-kacangan, biji-bijian, produk kedelai (tahu, tempe, susu), dan sereal gandum untuk sumber protein hewani. Protein hewani rendah lemak juga dapat dikonsumsi sebagai sup yang dimasak dengan bumbu ringan. Makan setiap 2-4 jam, Mengutip Everyday Health, penderita leukemia cenderung mengalami penurunan berat badan akibat hilangnya nafsu makan dan gejala mual serta muntah.
Padahal, menjaga berat badan yang sehat sangat penting untuk melindungi diri dari kanker darah yang tumbuh dengan cepat. Jika Anda menderita leukemia dan merasa sulit untuk makan dalam porsi besar, sebaiknya makanlah dalam porsi kecil namun lebih sering. Makanlah setiap dua hingga empat jam untuk mengatasinya. Namun, penting untuk diingat bahwa makanan yang Anda konsumsi bersih dan sehat.
Selain itu, Anda perlu tetap aktif bergerak agar dapat mengelola stres dan tidur dengan baik. Pola makan neutropenia, Mengutip Medical News Today, penderita leukemia dapat mengalami neutropenia, suatu kondisi yang terjadi ketika seseorang kekurangan neutrofil. Jenis sel darah putih yang disebut neutrofil digunakan untuk melawan infeksi. Kadar neutrofil yang rendah meningkatkan risiko infeksi. Neutropenia dapat menjadi efek samping umum dari kemoterapi.
Jika penderita leukemia mengalami neutropenia, dokter biasanya menyarankan diet khusus, yang disebut diet neutropenia. Makanan untuk penderita leukemia, terutama yang mengalami neutropenia: Daging mentah atau setengah matang Makanan laut dan kerang mentah atau setengah matang, termasuk sushi dan sashimi Minuman yang tidak dipasteurisasi, seperti jus buah, susu, atau yoghurt susu mentah.
Keju lunak yang terbuat dari susu yang tidak dipasteurisasi Telur mentah atau tidak dipasteurisasi dan makanan yang mengandungnya Daging olahan dengan banyak pengawet, seperti salami mentah yang diawetkan Kecambah mentah, seperti kecambah alfalfa Buah dan sayuran yang tidak dicuci
Makanan prasmanan atau salad bar Air sumur Mengutip Goodrx Health, keamanan pangan sangat penting bagi penderita leukemia karena jumlah darah penderita leukemia dapat berfluktuasi dari waktu ke waktu. Untuk memastikan tidak adanya risiko infeksi, terutama dari penyakit bawaan makanan, diperlukan pola makan yang menjaga keamanan pangan.
Komentar
Posting Komentar