Cara Mengatasi Keringat Berlebihan Dikepala

Polusi Udara Yang Setiap Hari Kita Hirup Bisa Jadi Pemicu Stroke

Pria4d - Salah satu faktor risiko stroke yang umum diketahui adalah tekanan darah tinggi. Namun, tahukah Anda bahwa polusi udara juga dapat menyebabkan stroke? Menurut Health Management Specialist Corporate HR Kompas Gramedia, Dr., "polusi udara meliputi semua asap, asap rokok, kendaraan bermotor, dan pabrik." Sabtu, Penelusuran "www.westhamislandwinery.com" dan "Pria4d" situs terpercaya. 

Polusi udara merupakan faktor risiko stroke baru, menurut penelitian oleh Jamie I. Verhoeven, MD, Youssra Allach, BSc, dkk. (2021) yang dipublikasikan di The Lancet Planetary Health. Tingkat polusi udara terus meningkat selama beberapa dekade terakhir, dan kini diperkirakan bertanggung jawab atas 14% dari semua kematian akibat stroke. Mengutip BBC, ada sebuah penelitian besar pada tahun 2023 yang diterbitkan dalam British Medical Journal yang juga menyatakan hal serupa. 

Para ilmuwan dari Universitas Edinburgh melakukan penelitian tersebut, yang mengamati hasil dari 94 penelitian sebelumnya di 28 negara. Temuan tersebut menunjukkan bahwa hanya peningkatan polusi udara jangka pendek yang dikaitkan dengan peningkatan jumlah rawat inap dan kematian akibat stroke. Menurut temuan para peneliti, hari-hari ketika orang-orang terpapar polusi udara dengan tingkat tertinggi adalah di negara-negara berpendapatan rendah dan menengah, tempat dampak polusi udara terhadap risiko stroke paling besar.



Selain itu, polutan yang dapat berkontribusi terhadap peningkatan risiko stroke juga diteliti dalam penelitian tersebut. Ditemukan bahwa partikel (jelaga halus, atau PM 2,5) dan gas (seperti karbon monoksida, sulfur dioksida, dan nitrogen dioksida) berperan. Penulis utama penelitian tersebut, Dr. Anoop Shah, menyatakan, "Penelitian ini kini menunjukkan bahwa paparan polusi udara dalam jangka pendek pun dapat menyebabkan stroke yang melumpuhkan atau kematian akibat stroke."

"Fakta bahwa seluruh populasi terpapar polusi udara merupakan salah satu perbedaan utama antara risiko stroke akibat polusi udara dan faktor risiko lainnya, seperti merokok atau tekanan darah tinggi," imbuhnya. Akan tetapi, Dr. Shamim Quadir dari Stroke Association menyatakan bahwa penelitian tambahan diperlukan untuk menentukan kekuatan hubungan antara polusi udara dan risiko stroke. Ia menjelaskan, "Ukuran 2,5 mikrometer kira-kira setara dengan 1/30 helai rambut manusia, agar lebih mudah dibayangkan." 

Ia menyatakan bahwa selaput lendir saluran pernapasan dan rambut di hidung memungkinkan partikel-partikel kecil ini keluar. Akibatnya, ia menjelaskan bahwa PM 2,5 dapat memasuki aliran darah dan bahkan paru-paru. Sejumlah kecil polusi udara dapat mengalir ke seluruh tubuh melalui pembuluh darah, termasuk yang menghubungkan otak, sama seperti yang terjadi melalui aliran darah. Aterosklerosis (pembentukan plak) dapat terjadi akibat akumulasi polutan mikro ini dengan zat lain dalam darah dari waktu ke waktu.


Komentar